KKP Bantu
Nelayan Miskin
Terkait Kenaikan BBM
Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP)menyiapkan berbagai program untuk membantu nelayan mengantisipasi dampak dari
kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang rencananya akan ditetapkan
pemerintah.
"Program
bantuan tambahan yang akan diberikanberupa raskin (beras untuk rakyat miskin)
dan perumahan khusus bagi nelayan miskin," kata Menteri Kelautan dan
Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo, dalam keterangan tertulis yang diterima di
Jakarta, Senin.
Untuk jumlah
raskin yang akan diberikan, ujar Sharif, masih dalam tahap perhitungan oleh KKP
karena mengambil data yang diperoleh
dari Badan Pusat Statistik (BPS). Sedangkan mengenai pembangunan perumahan
khusus bagi para nelayan miskin, ia mengemukakan bahwa terdapat dana sekitar
Rp1,6 triliun yang ditujukan untuk
pengembangan dan pembaharuan pembangunan perumahan khusus bagi nelayan-nelayan
miskin di daerah.
Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan
perumahan, sekolah, posyandu untuk kesehatan, serta listrik, dan air,"
katanya. Menteri Kelautan dan Perikanan juga mengatakan, program tersebut rencananya
akan diberikan di sebanyak 22 kabupaten yang tersebar di berbagai daerah di
Tanah Air.
Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan perumahan,
sekolah, posyandu untuk kesehatan, serta listrik, dan air," katanya.
Menteri Kelautan dan Perikanan juga mengatakan, program
tersebut rencananya akan diberikan di sebanyak 22 kabupaten yang tersebar di
berbagai daerah di Tanah Air.
Menurut beliau, kenaikan BBM
memberikan dampak yang signifikan bagi
para nelayan karena bahan bakar merupakan 60 - 70 persen dari biaya operasional
melaut.
Selain itu, KKP juga terus melakukan pembangunan
Solar Pack Dealer untuk Nelayan
(SPDN).Berdasarkan data hingga Bulan Desember 2010, jumlah SPDN yang beroperasi
di Indonesia saat ini berjumlah 250 unit atau meningkat 8,69 persen
dibandingkan tahun 2009 yang berjumlah 230 unit. Proyeksi SPDN hingga tahun
2015 diperkirakan mencapai 519 unit atau meningkat 107 persen. Artinya, selama
tahun 2011 hingga tahun 2015 secara rata-rata terjadi peningkatan
No comments:
Post a Comment