Saturday 12 October 2013

Youth Leadership Training

Coming Soon- Event Terbaik dan Paling ditunggu dalam Periode Kepengurusan KAMMI KOMPAK 2013


Youth Leadership Training merupakan salah satu Training paling bergengsi dan dinantikan dalam setiap tahun, di setiap Komisarat KAMMI dimana pun berada ataupun di lingkungan Kampus manapun di setiap Perguruan tinggi. 

Training ini merupakan salah satu Pelatihan Kepemimpinan dimana didalam pelatihannya akan selalu menghadirkan tokoh-tokoh maupun pembicara ternama yang akan memberikan materi-materi dahsyat mengenai kepemimpinan dan pengembangan diri, tentunya dalam konsep Islam. Selain itu, tidak hanya penyampaian materi yang disampaikan, akan ada simulasi dan agenda Outdor lainnyayang akan diberikan kepada setiap peserta yang tentunya akan lebih menarik dan memberikan banyak ilmu dan wawasan bagi peserta. 

Bagi calon peserta yang ingin mendaftarkan diri, dapat mempersiapkan diri mulai dari sekarang, karena kalian akan menjadi "The Power of Change". tidak hanya bagi keluarga ataupun teman, tetapi juga bagi bangsa dan negara.

So, Don't Miss It...
Tetap terus ikuti perkembangan infonya guys.

To be continued.

Selihai Ikan. Sekuat Karang!
KAMMI KOMPAK 2013/2014

Madrasah KAMMI I

Rekrutmen dan Dakwah- Kata ini mungkin sudah tidak asing terdengar di telinga kita.Apalagi bagi para aktivis dakwah, khususnya bagi para kader KAMMI KOMPAK yang tentunya kini sedang mempersiapkan event terbesar dan terbaiknya dalam periode ini. Oleh karena itu, tidak salah lagi apabila salah satu suplemen untuk menyemangati para kader, Departemen Kaderisasi pun tidak tanggung-tanggung mempersembahkan MK (Madrasah KAMMI) I Spesial mengenai Rekrutmen pada Senin (7/10/13).

Berpondasikan Iman dengan atap Islam, maka para kader KAMMI KOMPAK pun dengan penuh semangat menghadiri agenda spesial tersebut di sayap kanan Gedung Sudharto pada pukul 16.30 WIB. Penyampaian Materi MK I pun disampaikan oleh Pembicara yang sudah tidak asing bagi kader KAMMI Kompak, yakni Afrisha Catur Kusumadewi, tidak lain adalah Kedept Kaderisasi KAMMI KOMPAK periode 2012 yang kini telah menjadi staff Instrukstur di KAMMI Daerah Semarang.

Pada penyampaiannya, disebutkan bahwa yang namanya Rekrutmen itu tidak hanya mencari kader sebanyak-banykanya, akan tetapi bagaimana melakukan pengrekrutan dengan Seoptimalnya. Dimana saat setelah tahapan awal ini dilakukan, maka para kader yang telah direkrut dapat memahami esensi dari visi sebuah lembaga dan dapat bertahan didalamnya, bahkan mencintai dan terus berkontribusi didalamnya untuk Dakwah Islam. Sebagaimana telah diketahui dalam banyak referensi bahwa Rekrutmen merupakan salah satu tahapan Dakwah yang pertama, dimana tahapan Dakwah adalah sebagai berikut:
1. Rekrutmen
2. Penjagaan
3. Upgrading
4. Penataan dan Pengkayaan
5. Controling

Agenda ini pun terus berlangsung dengan tanya jawab dan diskusi aktif oleh pembicara dan peserta hingga terdengarnya Kumandang Azan yang menyatakan bahwa waktu shalat maghrib telah masuk dan MK I pun berakhir dengan diiringi terbenamnya matahari.

Sunday 8 September 2013

Halal bi Halal KAMMI KOMPAK


Saat Kader KOMPAK berfoto bersama usai lomba
Ahad (8/9/13), pukul 08.30 WIB,  bertempat di lapangan tembak UNDIP,  Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Komisariat Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (KAMMI KOMPAK), mengadakan Halal bi Halal setelah sekian lama tidak bertemu. Dalam halal bi Halal ini diawali oleh pembacaan kredo gerakan serta taujih dari KAKOMPAK Arief Mulyawan yang membakar semangat para penghuni bahtera KOMPAK, seperti yang dapat dikutip :
  “ Kita harus dapat menjaga keseimbangan dari seluruh kegiatan kita baik duniawi maupun akhirat. Setelah melakukan secara seimbang, jangan lupa untuk istiqomah, karena bila kita berhenti melakukan kebaikan, makan saat akan melakukannya lagi aka nada perasaan berat dalam melakukannya. Istiqomahlah, lururkanlah niat, karena tanpa keikhlasan makan segala yang kita lakukan akan menjadi sia-sia. Janganlah pernah kita takut saat melakukan kebaikan, karena Allah telah menjajikan surga bagi orang-orang yang berjuang di jalannya”
  Acara Halal bi Halal ini tidak hanya saling bertegur sapa, namun juga ada games yang kian menambah erat persaudaraan dan tentunya KOMPAK yang semakin kompak, Insya Allah. Games ini berupa lomba makan kerupuk dan memasukan pensil dalam botol.

Acara  masih berlanjut dengan serangkaian acara Halal bi Halal KAMMI se-UNDIP, bertempat di bundaran WIdya Puraya UNDIP pada pukul 15.30 WIB, yang Subhanallah dapat mengumpulkan Komisariat-komisariat se-UNDIP salam rangka menyambung tali silahturahim. Begitu semangat para Kader KAMMI, saat semua merasa optimis dapat mencetak kader-kader baru sejumlah 1000 orang di tahun ini, insya Allah. Rasa optimis itu kian menyala saat Mohd Najibullah Bangun (Presiden BEM KM UNDIP) dan Muhammad Fatih Askarillah (Wakil Presiden BEM KM UNDIP) menyampaikan motivasi-motivasi kepada seluruh kader KAMMI se-UNDIP yang kian menggemakan Takbir Allah di bundaran WP, Acara ditutup dengan do’a Rabithah. Takbir, ALLAHUAKBAR!!!

Saturday 8 June 2013

KKP Bantu Nelayan Miskin
Terkait Kenaikan BBM

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)menyiapkan berbagai program untuk membantu nelayan mengantisipasi dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang rencananya akan ditetapkan pemerintah.

"Program bantuan tambahan yang akan diberikanberupa raskin (beras untuk rakyat miskin) dan perumahan khusus bagi nelayan miskin," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Untuk jumlah raskin yang akan diberikan, ujar Sharif, masih dalam tahap perhitungan oleh KKP karena    mengambil data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Sedangkan mengenai pembangunan perumahan khusus bagi para nelayan miskin, ia mengemukakan bahwa terdapat dana sekitar Rp1,6   triliun yang ditujukan untuk pengembangan dan pembaharuan pembangunan perumahan khusus bagi nelayan-nelayan miskin di daerah.

Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan perumahan, sekolah, posyandu untuk kesehatan, serta listrik, dan air," katanya. Menteri Kelautan dan Perikanan juga mengatakan, program tersebut rencananya akan diberikan di sebanyak 22 kabupaten yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air.

Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan perumahan, sekolah, posyandu untuk kesehatan, serta listrik, dan air," katanya.

Menteri Kelautan dan Perikanan juga mengatakan, program tersebut rencananya akan diberikan di sebanyak 22 kabupaten yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air.

Menurut beliau, kenaikan BBM memberikan  dampak yang signifikan bagi para nelayan karena bahan bakar merupakan 60 - 70 persen dari biaya operasional melaut.

Selain itu, KKP juga terus melakukan pembangunan Solar Pack Dealer untuk Nelayan (SPDN).Berdasarkan data hingga Bulan Desember 2010, jumlah SPDN yang beroperasi di Indonesia saat ini berjumlah 250 unit atau meningkat 8,69 persen dibandingkan tahun 2009 yang berjumlah 230 unit. Proyeksi SPDN hingga tahun 2015 diperkirakan mencapai 519 unit atau meningkat 107 persen. Artinya, selama tahun 2011 hingga tahun 2015 secara rata-rata terjadi peningkatan



Kesejahteraan Nelayan dalam
Realisasi Blue Economy,
Isu Garapan KAMMI KOMPAK 2013/2014
Kita sudah sangat sering mendengar tentang Green Economy, nah..sekarang tahukah pembaca semua    dengan Blue Economy?  yaa..konsep ini diperkenalkan Kementerian Kelautan Perikanan yang diharapkan   dapat menjadi cetak biru pengelolaan laut dan kekayaan maritim Indonesia dalam berbagai dimensinya. Sebab, berbicara soal laut, berarti berbicara kandungan sumber daya yang ada di dalamnya plus tata cara pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya itu. Kalau postulat ini disepakati, maka dengan sendirinya paradigma blue economy mau tak mau berbicara pula soal kepentingan pelaku ekonomi di atas permukaan laut yang tak lain adalah nelayan dan masyarakat pesisir.

Keprihatinan akan merosotnya kualitas lingkungan bahkan produktivitas laut Indonesia merupakan kekhawatiran dunia. Akan tetapi, kekhawatiran akan nasib nelayan Indonesia yang tak pernah bisa lepas dari belenggu kemiskinan mungkin hanya menjadi keprihatinan bangsa Indonesia sendiri.
Maka, pembangunan kelautan dalam visi dan paradigma biru harus memperhatikan salah satu elemen bangsa yang sepenuhnya mengandalkan medium laut dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan kata lain, konsep blue economy mestinya memperkokoh posisi kaum nelayan sebagai subyek pembangunan berbasis kelautan, melalui pelibatan mereka dalam upaya pelestarian kekayaan laut yang kini sedang ­mengalami kerusakan parah, seperti terumbu karang dan sebagainya. Kegagalan green economy menjaga lingkungan hutan lantaran cenderung tidak mengikusertakan kelompok masyarakat yang sehari-harinya tergantung dan bergantung pada lingkungan hutan mesti menjadi pelajaran buat kita bersama.
Berdasarkan keprihatian itu KAMMI KOMPAK melalui Departemen Kajian Strategis berniat          mengusung isu “Pengawalan Kesejahteraan Nelayan dan Masyarakat Pesisir dalam Realisasi Blue Economy, karena mau tidak mau nelayan dan masyarakat pesisir adalah pihak dominan yang akan sangat bergesekan dengan konsep Blue Economy.
Hal ini diperkuat dengan UU No.45 Tahun 2009 yang merupakan salah satu landasan penerapan Blue Economy yang menyebutkan bahwa salah satu tujuan pengelolaan perikanan adalah meningkatkan taraf hidup nelayan kecil dan pembudidaya ikan kecil, hal ini merupakan poin yang akan dikawal realisasinya oleh KAMMI KOMPAK di satu tahun kepengurusan ini, karena dalam pelaksanaan UU ini peluang adanya pembelotan dan munculnya kebijakan tidak pro-nelayan akan sangat besar jika melihat kejadian yang kerap terjadinya sebelumnya, salah satunya kebijakan pemerintah tentang usaha perikanan tangkap itu yang sangat pro pemodal asing .
(Tim Real Action KaStrat).



Friday 7 June 2013

KESADARAN


Langkah  kaki menelusuri jalan panjang penuh lubang dan berdebu, panas terik matahari setia menemani  langkah kami berdua, tetes-tetes keringat berguguran membasahi setiap ruang kosong tubuh ini, terus dan terus melangkah sampai terlihat sebuah kubah  masjid dari kejauahan, lega dan gembira perasaan kami berdua tak sia-sia langkah kami berdua untuk mencari ”mencari sesuatu yang kadang tak perlu dicari “ , sempat kami melihat satu keluarga kecil yang sedang menunggu penuh penantian di tepi sungai sambil sesekali melihat umpan yang mereka pasang, tidak begitu lama umpanpun ditarik, betapa senang keluarga itu melihat di ujung kail mereka telah terjerat seekor ikan  pelus (sidat), senyum ikhlas  mengembang di bibir mereka, hati ini menjerit sedih, senang, iri bercampur menjadi satu di barengi tetes air mata yang mengalir pelan ke pipi, hati ini terus menggumam betapa bahagianya keluarga itu, mereka bisa tetap tersenyum ikhlas dalam keterbatasan, sekilas di benakku teringat berita kemaren di benda kotak yang mengeluarkan suara dan gambar, ketika sebuah keluarga yang serba kecukupan tapi tanpa ada kebahagiaan, sang suami korupsi dan mengumbar cinta ke wanita lain. Suatu pelajaran besar yang dapat aku peroleh di hari yang panas di tepi jalan berlubang  dan penuh debu berterbangan ini, puji syukur aku ucapkan kepada ”sang pencipta” atas semua yang telah diberikan kepada ku.
            Langkah kaki kami lanjutkan, matahari semakin gagah berdiri di puncak tahta, keringatpun semakin meluncur deras saling berlomba meluncur ke pusat bumi, langkah kami terhenti di persimpangan jalan, terlihat rumah penduduk yang semakin jelas, langkah kami terus kami percepat sembari penuh harapan ada penduduk yang baik hati member kami minum,tanpa sengaja mata ini terfokus di parit kecil di samping jalan, melihat ikan gabus yang cukup besar,dan udang-udang kecil yang menari ceria di parit tepi jalan, lelah yang tadi kami rasakan tiba-tiba menghilang  karena tarian-tarian kecil  si udang. Tak berapa lama bayangan sungai-sungai tercemar yang selama ini sering terlihat merusak benak ku, sering kali aku melihat sungai tercemar di setiap hari ku, bagaimana tangan-tangan itu tega melukai makhluk tak bersalah itu, dia hanya berusaha mengalir menuju kampung halamannya, tapi, tapi kenapa, tangan-tangan itu  berusaha membunuhnya secara perlahan. Pertanyaan ini hilang bersama langkah kaki kami menuju rumah kecil sederhana yang  sangat indah, seorang tua sedang berada di depan rumah sembari membenahi  jala yang kusut, dari percakapan dengan bapak tua itu kami banyak mendapatkan hal-hal baru, kami juga mendapatkan hal yang sangat-sangat penting yang  terus terngiang  di benak ku.
Bulan purnama menunjukan rupanya di malam ini, sinarnya membasuh wajah ku hingga menembus hatiku, suara nyamuk memecah kesunyian dimalam ini , teringat kembali kata-kata bapak tua  kemarin, ”KAMI SUDAH MUAK DENGAN PEMIMPIN YANG HANYA MENGOBRAL  JANJI DAN JANJI”,krisis kepercayaan yang terjadi di Negara ini memang sudah teramat parah, bagaimana tidak para pejabat-pejabat yang seharusnya menjadi wakil rakyat dan memperjuangkan hak dan kesejahteraan rakyat, sebaliknya mereka dengan sadar menggerogoti daging-daging rakyat,mencabik-cabik daging-daging rakyat, miris sekali memang fenomena yang terjadi di negeri ini, di lubuk hati yang terdalam ingin sekali aku melihat negeri ini menjadi negeri yang besar penuh dengan kepastian bukan penuh kepalsuan, mungkin hari ini negeri ini masih penuh kepalsuan dimana yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi benar, memang kesadaran bukan sesuatu hal yang yang sulit tapi perlu di perjuangkan.

By :Dhe shiddiq

Monday 27 May 2013

Mutiara Laut Indonesia
Oleh: Revika

Mahasiswa…
Tak kunjung habisnya pembicaraan mengenainya,
Ibarat kepompong yang sedang bermetamorfosa,
Pada fase inilah kebanyakan orang menemukan jati diri serta mengalami perubahan besar dalam hidupnya. Mulai dari perubahan menuju arah yang lebih atau bahkan sampai yang kehilangan jati dirinya sehingga menuju keterpurukan dalam hidupnya. Semua itu bergantung pada pilihan masing-masingindividu. 

Tidak banyak orang yang tahu dan paham arti penting peran mahasiswa. Sejak pertama kali seseorang menjejakkan kakinya di dunia perkuliahan, tak ada habisnya mahasiswa menyimak dan mendengarkan kata:

“Mahasiswa sebagai Agen of Change”
“Mahasiswa sebagai Iron Stock”
“Mahasiswa sebagai Social Control”
Dalam beberapa sisi, saya lebih menyukai bahwa mahasiswa bukanlah sebagai agent of change, melainkan sebagai power of change. Hal ini dikarenakan mahasiswa merupakan penggerak dan penentu keputusan terbesar di dalam sebuah tatanan Negara. Pergerakan-pergerakan ini lah yang membuat banyak perubahan pada Indonesia. Jika kita sedikit menoleh ke belakang, maka dapat kita ingat kembali beberapa momen penting terjadi yang melibatkan peran mahasiswa.diantaranya adalah peristiwa berdirinya Boedi Utomo, Hari Sumpah Pemuda, Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Peristiwa turunnya Soekarno dari jabatannya hingga Peristiwa Reformasi 1998. Tak ubanhya mengguncang Negara, mahasiswa sebagai pemuda-pemudi penerus dan pengelola masa depan bangsa bekerja keras mencari penyelesaian untuk permasalahan bangsa, berjuang untuk memerdekakan bangsa dari tangan penjajah, berjuang untuk membela rakyat dari ketidakadilan yang ditimbulkan dari kaum “Kepercayaan Rakyat” yang justru lupa akan tugas dan kewajibannya sebagai wakil rakyat dan oknum-oknum lain yang terlibat didalamnya.

Pada masa berdirinya Boedi Utomo mahasiswa menyatakan beberapa hal pada peristiwa Sumpah Pemuda, diantaranya:
1.      Kami putra putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia;
2.      Kami putra putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia;
3.      Kami putra putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Pada masa ini, Sumpah Pemuda dijadikan sebagai media untuk menyatukan seluruh pemuda-pemudi Indonesia untuk membebaskan Bangsa Indonesia dari kaum penjajah hingga pada akhirnya para pemuda-pemudi Indonesia (Mahasiswa) dapat merebut kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Pada masa memperebutkan kemerdekaan Indonesia ini, muncullah beberapa pemuda yang menjadi pemimpin  bagi bangsa Indonesia yang dengan gigihnya menyuarakan kemerdekaan melalui berbagai macam media, baik surat kabar, televisi maupun radio. Para pemuda tersebut memproklamirkan kemerdekaan Indonesia ke berbagai penjuru. Pada masa ini, media memegang peranan penting dalam pergerakan mahasiswa tersebut. Media sebagai pusat informasi pun menjadi saran paling penting dalam penyebaran isu, sehingga pembentukan opini maupun bagaimana penciteraan seseorang ataupun lembaga dipengaruhi oleh media.

Berbicara mengenai pergerakan mahasiswa dan media, kedua hal tersebut tidak dapat jauh dipisahkan dalam kehidupan nyata. Hal ini dikarenakan peran media yang berfungsi pembentuk opini masyarakat, pusat informasi dari setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam pemerintahan suatu Negara. Melalui media, pergerakan mahasiswa lebih mudah untuk diketahui  oleh publik, mulai dari sasaran hingga alasan dilakukannya sebuah “AKSI”. Terkadang banyak orang menganggap bahwa sebuah “AKSI” merupakan tindakan negatif yang akan menimbulkan suatu permasalahan ataupun bencana, padahal di dalam kehidupan nyata tidak selamanya “AKSI” berujung pada sebuah tindakan yang anarkis. Banyak sebuah keputusan dan perubahan besar terjadi karena adanya “AKSI”     dari sebuah pergerakan mahasiswa.

Tak ubahnya bagaikan pasang surut air laut, pergerakan mahasiswa pun sempat mengalami periode timbul dan tenggelamnnya eksisitas mahasiswa dalam sebuah tatanan Negara. Puncak pasang tertinggi terjadi pada mei 1998 atau lebih terkenalnya dengan peristiwa reformasi 1998. Peristiwa ini terjadi setelah sekian lama mahasiswa Indonesia terbuai dalam tidur panjang masa orde baru yang membutakan mata mereka terhadap tindakan-tindakan merugikan yang dilakukan oleh Presiden Soeharto pada masa tersebut.

Dimulai pada saat mahasiswa UI yang mendatangi gedung MPR/DPR RI dengan tegas menolak pidato pertanggungjawaban presiden yang disampaikan melalui siding umum MPR dan menyerahkan agenda reformasi nasional kepada MPR. Kondisi Indonesia semakin tegangsejak harga BBM melonjak naik hingga 71% yang ditandai dengan beberapa kerusuhan yang terjadi di Indonesia. Demonstrasi besar-besaran pun dilakukan oleh mahasiswa hingga akhirnya semakin merebak dan meluas. Di Jakarta saja ribuan mahasiswa telah berhasil menduduki gedung MPR/DPR RI pasda tanggal 19 Mei 1998. Atas berbagai tekanan yang terjadi, akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998 pukul 09.00, presiden RI pada saat itu, yaitu Soeharto resmi mengundurkan diri, dan kemudia meyerahkan jabatannya ke wakil presidennya yaitu Prof. Bj. Habibie. Pada saat itu semua elemen dari berbagai macam golongan mulai dari organisasi mahasiswa internal maupun eksternal meneriakkan satu suara untuk menurunkan Soeharto. Antara lain FKSMJ (Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta), FORBES (Forum Bersama), KAMMI )Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia), dan FORKOT (Forum Kota). Akan tetapi, hal tersebut tidak serta merta menjadikan masyarakat puas, karena masyarakat menganggap bahwa Bj. Habibie merupakan bagian dari Orde Baru, hingga akhirnya kepemimpinan Bj. Habibie pun digantikan oleh Gusdur.

Melihat hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa bagaikan mutiara dalam laut yang memiliki potensi besar, hanya saja kilaunya tak semua orang menyadarinya. Sifat-sifat pemimpin merupakan cermin dari jiwa mahasiswa. Oleh karena itu, sifat kegigihan, pantang mundur, maju tak gentar membela yang benar, semangat lautan api, dan sifat-sifat lainnya haruslah dimiliki oleh mahasiswa saat ini untuk membawa perubahan menuju yang lebih baik melaui pergerakan,mahasiswa. Mahasiswa pun dapat menjadi hiu yang paling ditakutkan oleh pemerintah, layaknya pemangsa paling menakutkan karena mahasiswa merupakan elemen yang dapat dengan mudah berinteraksi dengan masyarakat, media, dan pemrintah.


Selihai Ikan, Sekuat Karang
KAMMI KOMPAK 2013/2014